Month: June 2013
Mengenal HDR dan Membuat HDR Menggunakan Photomatix
Dalam fotografi, dynamic range itu di ukur dari perbedaan nilai exposure antara bagian gelap dan terang suatu cahaya. Simpelnya begini, fotografi sendiri adalah seni menangkap cahaya. Dalam sebuah foto, cahaya tersebut ada yang gelap, ada yang terang. Perbedaan itulah yang membuat istilah dynamic range.
contoh foto dengan exposure 0 |
Diatas merupakan contoh foto alam yang diambil dengan nilai exposure 0. Jika kita lihat, bagian langit terlihat sedikit terang (sehingga detail awan tidak terlihat jelas) dan bagian sawah terlihat sedikit gelap. Jika kita ingin membuat detail awan terlihat lebih lagi, kita bisa memotret dengan mengurangi exposure, namun akan berakibat sawah menjadi semakin gelap. Begitu juga sebaliknya, jika kita ingin membuat sawah terlihat terang, kita bisa menaikan nilai exposure, namun akan berakibat langit semakin cerah dan bisa menghilangkan awan.
exposure -1 |
exposure +1 |
Lalu akan muncul sebuah pertanyaan, bagaimana caranya agar semua detail pada foto itu dapat? HDR adalah salah satu jawabannya. Foto HDR biasanya memiliki contrast dan detail yang tajam. Kita bisa membuat foto HDR dengan menggabungkan berbagai foto dengan exposure berbeda, maka semua detail foto akan terlihat.
- Membawa Tripod. Karena kita akan mengambil beberapa foto yang sama, ada baiknya kita menggunakan tripod sehingga akan mengurangi resiko ‘foto bergeser’ karena getaran tangan
- Menggunakan lensa secara manual. Karena kita akan memotret banyak foto, ada baiknya kita menggunakan manual focus sehingga bisa meminimalisasi fokus lensa yang berubah.
- Karena kita akan memotret beberapa foto dengan exposure berbeda, kita akan menggunakan fitur AEB (Automatic Exposure Bracketing). Cari di menu kamera kamu fitur ini (AEB), lalu ubah nilainya menjadi seperti ini -2..-1..0..1..2 . (*)
- Settinglah file tipe kamu ke jpeg. (**)
- Potretlah objek yang ingin kamu abadikan. Perlu diperhatikan terkadang AEB akan bergeser ketika diarahkan ke objek. Jika AEB bergeser, maka seting AEB seperti langkah no 1. Jepretlah sebanyak 3 kali (kamera akan otomatis mengubah exposure bracket saat jepret ke 2 dan ke 3 kali, jadi biarkan saja).
- Transfer foto kamu ke computer.
Sekarang, kita akan melakukan proses pembuatan foto HDR dengan bantuan Photomatix, adapun langkahnya yaitu:
- Pada Photomatix, pilih Load Bracketed Photos
- Pada jendela “Loading Bracketed Photos“, pilihlah foto yang telah kamu transfer. Ingat, pilih 3 fotonya yah, yang normal, under dan over.
- Jika muncul layar “setting of Exposure Values” muncul, berarti Photomatix tidak bisa menebak secara pasti nilai exposure foto kamu. Ubahlah setingannya sesuai dengan pilihan di AEB tadi (dalam contoh ini kita memilih -1,0,1).
- Dalam layar “Preporcessing Options“, ikuti pilihlah berikut ini (kamu juga bisa bereksperimen sendiri) . Jika sudah, klik Ok
- Nah sekarang akan muncul foto HDR kamu. Tapi foto ini masih belum selesai. Disebelah layar kamu adalah jendela “Preset“, disitu kamu bisa memilih beberapa preset yang bisa kamu gunakan untuk membuat foto kamu semakin ciamik. Disamping kiri juga ada fitur “adjustment” yang berguna kalau kamu kurang suka dengan hasil “preset“. Jika kamu sudah mengutak-atik, klik process.
- Sekarang tinggal 1 langkah lagi, yaitu finishing. Pada jendela “finishing touch” kamu bisa memilih pilihan “contrast“, “color” dan “sharpening“. Silakan diutak-atik sendiri yaa :). Jika sudah, klik done.
- Sekarang kamu tinggal menyimpan foto kamu. Pilih File > Save as.
- Done
hasil HDR |
Nah sekarang foto HDR kamu sudah jadi. Jika kita lihat, maka detail foto (baik awan, padi atau gunung) terlihat lebih jelas dibandingkan dengan foto sebelumnya.
Recent Comments