Say No to RUU Kumpul Kebo

Sudah lumayan lama gue denger kabar ini, namun baru kepikiran sekarang mau bikin celetukan tentang RUU ini. Gue teramat sangat heran dengan RUU Kumpul Kebo ini. Gue merasa kasihan kepada para kebo, yang entah mempunyai salah apa, dibuatin undang-undang yang melarang tentang kumpul kebo.
Gue ga habis pikir, betapa kejamnya manusia sekarang ini. Masa kebo dilarang berkumpul? padahal kalo menurut salah satu band Indonesia, kebo juga manusia eh kebo juga makhluk ciptaan Tuhan. Dengan begitu Kebo juga memiliki hak asasi kebo dan apa yang dilakukan manusia (membuat RUU) ini tidak sesuai dengan peri kekeboan.

Mari kita renungkan. Para kebo pasti capek setelah bekerja seharian membajak sawah atau juga menarik gerobak. Kasian kalo mereka dilarang berkumpul. Padahal mereka butuh sarana untuk melepaskan penat setelah bekerja, yaitu salah satunya mereka berkumpul dengan kebo lainnya. Bisa dibayangkan jika mereka dilarang berkumpul? pasti mereka akan frustasi dan bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Manusia aja bisa bunuh diri kalo merasa kesepian, apalagi kebo. Kalo manusia bisa galau di facebook, twitter, google plus atau di BBM, nah kalo kebo? smartphone apa yang bisa digunakan kebo untuk bergalau ria?
Belum lagi kalo para kebo itu, dikarenakan tidak boleh kumpul kebo, mereka berkumpul dengan binatang lainnya? apakah anda tidak merasa aneh melihat kebo kumpul sama singa, buaya, kancil atau bahkan t-rex di Grand Indonesia atau Sevel? Gue sendiri sangat mengkawatirkan kalo para kebo melakukan pemberontakan terhadap manusia dan melawan manusia. Bisa seperti film planet of the apes, jadinya mungkin planet of the kebo. 
Oleh karena itu, ada baiknya jika manusia tidak membuat undang-undang ini. Biarlah para kebo berkumpul supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Jadi Marketing Itu Kudu Harus Kreatif!

Beberapa hari ini gue suka ngumpulin brosur kredit motor. Ketika ngelihat isi brosur, gue cukup terkaget –walaupun sebenarnya udah tau – kalo DP motor sekarang sudah mahal. Kalo ga salah BI membuat peraturan bahwa DP untuk kredit motor dan mobil dinaikkan minimal 20-30% dari harga jual/tunai. Kalo 2-3 Bulan lalu DP motor bisa paling murah hingga 400ribu, sekarang hampir rata-rata DP termurah itu 2 juta-an. Wew,,
Gue berpikir, wah pasti sulit nih untuk para marketing kredit motor untuk menggaet calon konsumen. Kebanyakan peminat kredit motor adalah kalangan menengah kebawah, yang tentu agak sulit untuk membayar DP motor yang sudah mahal. Namun, setelah gue teliti dengan seksama, ternyata para marketing motor mempunyai banyak trik untuk ‘mengakali’ DP yang mahal tersebut.

Salah satu cara yang banyak dilakukan biasanya adalah membuat ‘bonus’ berupa potongan cicilan hingga 2 bulan (untuk tenor mulai 2-3 tahun). Ada juga marketing yang memberikan ‘cicilan murah’, ‘bonus bensin’ (ada loh yang menuliskan bonus bensin 600ribu), ada yang memberikan embel-embel ‘tanda jadi’ sebesar 50% saja. Walaupun untuk semua hal ini gue ga tau prosedurnya gimana, tapi berdasarkan hitungan kasar gue, semua ‘bonus’ yang diberikan ini nilainya kurang lebih sama dengan beberapa bulan yang lalu dimana DP motor masih murah.

Gue cukup salut dengan ke-kreatif-an para marketer ini. Walaupun gue belum mengetahui seberapa efektif cara yang mereka lakukan ini, namun kalo menurut gue, bonus-bonus ini sangat menggiurkan. Apalagi jika kebijakan ‘pembatasan pembelian BBM diberlakukan’. Well, selamat bekerja para marketer..