5 Tips mengatasi biaya transportasi kerja yang akan naik

Lagi seru-serunya baca berita tentang krisis korea, gue tergoda membaca berita tentang rencana pemerintah akan menaikan harga BBM. Gue berpikir, pasti bakal banyak yang mengeluh nih BBM mau naik, pasti harga-harga pada naik juga. Belum lagi ongkos pasti naik. Wah makin mahal neh ongkos buat pergi kerja.

Nah, Kalo kalian puyeng dengan bakal naiknya biaya ongkos PP kerja, gue punya 5 tips dari hasil bertapa di gunung olympus di mars. Ini dia 5 tipsnya:


1. Kenalan sama sopir angkutan umum
Cara ini sangat ampuh untuk mengirit ongkos transportasi kerja. Kamu kenalan aja sama supir angkutan umum yang melayani trayek ke kantor kamu. Kamu bisa nongkrong di tempat supir sering nongkrong dan kenalan sama banyak supir. kalo perlu kamu traktir minum kopi sama rokok. Dijamin kalo udah akrab sama sang supir, kalo kamu mau berangkat ke kantor tinggal nunggu aja supir yang kamu kenal lewat, dijamin kamu ga bakal dimintain ongkos. 
Selain itu jika kamu kenal banyak supir, sapa tau kamu bisa menjadi preman di daerah sana 😀

2. Nebeng sama pacar/temen/ortu
Cara ini juga terbukti ampuh untuk mengirit ongkos. Punya temen yang tempat kerjanya masih deket sama kamu? deketin terus. Kalo punya pacar lebih enak lagi. Tinggal telepon trus bilang ‘yang, aku ke kantor bareng kamu yaa’. Selesai urusan.
3. Nebeng di Omprengan (mobil bak terbuka)
Cara ini biasanya sih dilakukan sama pelajar yang lagi kere. Namun cara ini juga bisa kamu lakukan untuk mengirit ongkos. Kamu tinggal cegat aja mobil bak terbuka, lalu bilang ‘bang, nebeng dunk’. Kalo ga dikasih yah kamu loncat aja langsung ke dalam mobil. Kamu juga bisa lakukan trik ‘pamer paha’ loh.
4. Kemping di Kantor
Nah cara ini masih jarang dilakukan. Kalo kamu merasa kantor kamu itu jauh dari rumah kamu, ongkos mahal dan biaya kos juga mahal, kamu kemping aja di kantor kamu. Tinggal sediain tenda untuk 1 orang, lalu bawa baju dan peralatan sehari-hari kamu, pasang deh tenda di kantor kamu. Kamu bisa pasang tenda di dalam kantor, atau di lahan parkir kantor. Dengan cara ini kamu ga perlu macet-macetan, bayar ongkos bahkan bisa ontime selalu masuk kantor
5. Ga usah pergi ke kantor
Cara ini merupakan cara terakhir dari segala cara diatas. Kamu bisa aja kerja secara remote, atau bahkan berhenti kerja saja. Ga ngeluarin ongkos kan?

DuckDuckGo, Search Engine yang tidak melakukan tracking data pengguna

DuckDuckGo. Pernah denger? gue sendiri baru tau website ini saat membaca artikel tentang mesin pencari alternatif google. Gue sempat mencoba dan melupakannya. Nama ini baru gue inget lagi ketika gue menginstall linux di laptop lama gue dan menemukan bahwa pada browser bawaan Firefox (gue pake Linux Mint 13) dan gue juga coba install Midori, kedua browser tersebut menyertakan DuckDuckGo sebagai default search engine. Wah ternyata masalah keamaan yang gue baca sebelumnya emang bersifat serius.
Gue mencoba menelusuri ‘masalah’ apa yang menjadikan DuckDuckGo ‘lebih aman’ dari Google. DuckDuckGo sendiri mengklaim bahwa DuckDuckGo lebih baik dari Google karena DuckDuckGo tidak melakukan ‘tracking‘ terhadap data pengguna. Tracking data pengguna ini maksudnya apa?
Jika kamu membuka Google dan melakukan pencarian, Google akan ‘mengambil informasi kamu’ dan mencoba menyesuaikannya dengan hasil pencarian. Misalnya, kamu mencari ‘Nokia’, maka hasil Google itu akan disesuaikan dengan informasi-informasi yang Google dapat. Kalo kamu berada di Indonesia, maka Google akan menggunakan informasi tersebut untuk menampilkan hasil pencarian-pencarian dari website indonesia dan juga menampilkan iklan sesuai lokasi kamu berada. Gue mencoba untuk melakukan pencarian dari Indonesia dan dari US (melalui proxy) dan ini hasilnya.
Lokasi Indonesia
Lokasi US (by proxy)
Kalo kamu liat, Google menyertakan iklan pada bagian teratas dari hasil pencarian. Iklan Google ini disesuaikan dengan lokasi geografis kamu berada. Hal inilah yang disinggung oleh DuckDuckGo dengan istilah ‘tracking‘. DuckDuckGo menyatakan bahwa ‘tracking‘ ini berbahaya dan dikarenakan Pada Firefox dan Midori di Linux Mint juga menggunakan DuckDuckGo sebagai default search engine, masalah ini nampaknya bener-bener ‘berbahaya’. So, apakah mesti pindah ke DuckDuckGo? Lalu bagaimana dengan hasil pencariannya?
Gue mencoba untuk membandingkan hasil pencarian DuckDuckGo dan Google. Kata kunci yang gue gunakan adalah ‘wayang’ dan ‘Nokia Lumia 920’. Berikut hasilnya:
Wayang @ DuckDuckGo
Wayang @ Google
Nokia Lumia 920 @ DuckDuckGo
Nokia Lumia 920 @ Google
Dari Hasil pencarian diatas, DuckDuckGo tampaknya lumayan bisa bersaing dengan Google. Untuk kategori ‘wayang’, kedua search engine ini cukup bagus untuk menampilkan ‘wayang’ secara akurat. Untuk pencarian ‘Nokia Lumia 920’, Google lebih banyak memasukan e-commerce dibandingkan dengan DuckDuckGo. Dalam pencarian nokia lumia 920, DuckDuckGo banyak memberikan hasil pencarian tentang website yang menuliskan hal-hal informatif tentang nokia lumia 920 seperti review, spesifikasi, dsb. 
Berdasarkan hasil perbandingan diatas, DuckDuckGo tampaknya cukup bisa diandalkan untuk mencari hal-hal yang bersifat ‘pengetahuan/knowledge’. Seperti contoh ‘Nokia Lumia 920’, gue membayangkan akan diberikan hasil pencarian seperti ‘spesifikasi, review tentang Nokia Lumia 920’ dan hal itu bisa dipenuhi oleh DuckDuckGo. 
So, pada akhirnya, apakah perlu beralih ke DuckDuckGo? Kalo gue sendiri saat ini mulai sering menggunakan DuckDuckGo. Terlebih lagi DuckDuckGo sudah menjadi default search engine di Linux.