Format RAW Pada Fotografi: Bebas Mengatur White Balance

Jika pada bagian sebelumnya sudah gue perkenalkan sekilas apa itu format RAW pada fotografi dan kekurangannya, maka kini gue akan membahas beberapa kelebihannya. Untuk beberapa kelebihannya akan dibagi menjadi beberapa postingan.

Kelebihan format RAW yang ingin gue bahas kali ini adalah: Bebas akan White Balance. Sebelum melangkah lebih jauh, gue akan membahas sedikit (aja) tentang White Balance. Pada fotografi, White Balance itu adalah penyeimbangan warna putih yang terwujud dalam temperature warna (sumber). Contohnya begini, cahaya yang dihasilkan oleh lampu Neon dengan lampu pijar itu berbeda, cahaya lampu neon umumnya berwarna putih dan cahaya lampu pijar berwarna kuning.

White_Balance

Fotografi itu sendiri adalah seni menangkap cahaya, jadi cahaya yang ada saat kamu melakukan pemotretan menjadi faktor yang penting bagi hasil foto. Pengaturan White Balance yang pas akan membuat warna foto terlihat sangat bagus.

Pengaturan White Balance pada kamera digital umumnya ada 6, Daylight (cahaya matahari), Shade (bayangan), cloudy (cahaya saat berawan), Fluoresent (lamput neon), tungsten (lampu pijar), flash (lampu flash). White Balance itu sendiri satuannya adalah Kelvin. Misal, Daylight itu sekitar 5000 Kelvin. Hampir semua kamera digital telah dibekali dengan pengaturan White Balance. Namun hanya kamera semi pro hingga pro yang bisa melakukan penyetelan White Balance secara manual alias bisa sesuka hati mengatur White Balance.

Biar ga bingung, gue akan mencoba memberi contoh foto yang ‘cahayanya’ jelek

254-before

Dalam foto tersebut, sumber cahaya dalam foto adalah cahaya lampu sorot dan berwarna pink. Sudah begitu, baju yang digunakan model berwarna pink pulak, sehingga makin hancurlah warna foto yang dihasilkan :D. Bisa dilihat warna kulit objek menjadi berwarna pink.

Nah itu pentingnya pengaturan White Balance, supaya foto ynang dihasilkan warnanya pas. Umumnya pengaturan White Balance dilakukan sebelum pemotretan. Namun, jika kamu dihadapkan pada fotografi stage dimana banyak lighting dan warnanya berbeda-beda (seperti konser) yang berubah cepat, maka kamu akan lupa dengan White Balance. Bisa jadi kamu akan kehilangan momen dikarenakan sibuk mengatur White Balance.

Disinilah keunggulan format RAW, jika kamu menggunakan format RAW, kamu ga perlu pusing mengatur White Balance sebelum pemotretan, kamu bisa mengaturnya setelah melakukan pemotretan. Dengan demikian, kamu sudah kehilangan satu faktor penghambat saat memotret.

Karena kebetulan gue memotret menggunakan format RAW, maka gue pun melakukan editing untuk White Balance. berikut hasilnya setelah gue melakukan editing White Balance.

254-after

Terlihat bahwa kini warna kulit objek tidak terlihat agak pink lagi dan hampir menyerupai warna kulit asli objek (walapun tidak 100%). Nah bisa dibayangin kalau kamu memotret foto ini dengan format JPEG? sudah pasti kamu akan sangat kesusahan untuk mengeditnya (atau mungkin malah di hapus?).

Kalau kamu menggunakan format RAW, untuk mengatur White Balance sangat mudah. Kalau kamu menggunakan Adobe Photoshop, kamu cukup mengatur Temperature White Balance pada Camera RAW. Kalau kamu menggunakan Canon DPP, cukup buka foto, lalu pada White Balance Adjustment pilih color temperature dan aturlah temperature pada slider white balance yang ada.

Nah, itu salah satu kelebihan format RAW. Nanti gue akan memposting lagi kelebihan format RAW.

Leave a Reply