Beralih ke Vivaldi

Gue adalah penggemar berat browser Opera. Sudah lama gue meninggalkan Chrome yang resource hogs dan menggunakan Opera. Opera lebih lebih ringan dan yang paling gue suka adanya fitur Opera Turbo dimana fitur ini bisa membantu gue mengirit kuota internet.

Namun berita dibelinya Opera oleh konsorsium dari China membuat gue memutuskan untuk mencari browser baru. Gue punya pengalaman buruk dengan aplikasi China. Gue memutuskan untuk menginstal browser Vivaldi.

browser vivaldi

Vivaldi adalah browser buatan mantan CEO Opera dan berbasis Chrominium. Gue sendiri baru menginstal browser ini beberapa hari dan mencoba menggunakan sebagai browser utama. Sejauh ini gue cukup puas dengan Vivaldi.

Tampilan UI Vivaldi cukup simpel namun asik dilihat. Tampilan awal Vivaldi hampir sama dengan Opera dengan adanya Speed Dial dan background speed dial yang bisa diubah-ubah. Menu Vivaldi tersembunyi di logo Vivaldi di pojok atas kiri. Vivaldi menganut sistem sidebar dimana pada sidebar ada Bookmark, Download Manager dan fitur Notes. Bahkan Tab juga bisa dipindah ke Sidebar.

Karena Vivaldi berbasis Chrominium, maka extension Chrome berjalan bagus di Vivaldi. Gue menggunakan LastPast, WebBoost ,ADP, SwitchySharp dan GetThemAll.

Beberapa video tidak berjalan di Vivaldi, entah kenapa. Hal yang sama juga gue temukan di browser Slimjet yang juga berbasis Chrominium. Namun jika gue jalankan video di Chrome, videonya bisa berjalan lancar. Sepertinya ada masalah video codec. Entahlah.

Vivaldi sendiri memiliki beberapa fitur yang menarik. Vivaldi mempunyai kebebasan untuk membuat keyboard shortcut, sehingga buat kamu yang terbiasa dengan keyboard shortcut akan senang dengan fitur ini. Vivaldi juga punya fitur hibernate Background Tabs yang membuat tab yang berada di background akan dibuat menjadi mode sleep. Dengan demikian, penggunaan memory bisa lebih kecil.

Adapun 2 fitur Opera yang belum ada di Vivaldi adalah Syncronize Account dan Opera Turbo. Gue cukup banyak mempunyai bookmark di Opera dan terpaksa harus mengekspor secara manual. Untuk mengganti Opera Turbo, gue mencoba extension Google Data Saver. Namun entah kenapa, berdasarkan log Google Data Saver, data yang terkompresi 0 kb alias proses kompresi data tidak berjalan.

Gue merekomendasikan Vivaldi untuk kalian gunakan sebagai browser utama kalian. Browser ini masih baru, sehingga gue sangat menantikan perkembangan browser ini. Kalau kalian mau unduh Vivaldi, kamu bisa kunjungi Vivaldi.com

update:

Setelah mencoba Vivaldi selama 2 minggu, gue menemukan beberapa kekurangan seperti aplikasi jika ditutup suka nyangkut alias tidak tertutup sempurna, beberapa file gif dan video tidak bisa di play.

Leave a Reply