Sayonara, Jux

Pernah denger nama Jux? engga pernah? sama. Setidaknya itu yang gue alami sekitar 6 bulanan yang lalu. Jux itu layanan micro-blogging, semacam tumblr, blogger dan twiter dijadiin satu gitu. Gue menemukan Jux secara ga sengaja ketika lagi searching free blog. Gue sendiri menggunakan Jux untuk main domain gue (jonneh.web.id) menggantikan tumblr.
Jux itu simple, lo bisa masukin apa aja: foto, tulisan, bikin slideshow atau bahkan hanya bikin qoute doang. Jux tidak memiliki fitur themes, namun desainnya sendiri simpel dan elegan. Gue suka fitur slideshownya dimana gue menggunakannya untuk portfolio foto-foto gue. Jux mendukung custom domain, dimana lo bisa menggunakan domain lo sendiri, selain subdomain bawaan Jux.

Namun, kemarin gue baca email dari Jux, bahwa Jux akan ditutup. Menurut pendiri Jux, Jux kurang ‘menarik’ investor, dimana dalam dunia start-up, Investor merupakan ‘malaikat penolong’ untuk membantu financial hingga suatu start-up itu bisa menghasilkan uang. Contoh start-up yang sukses adalah facebook dan twitter, dimana mereka baru bisa menghasilkan uang setelah beberapa lama berdiri. Jux sendiri sebenarnya sudah mempunyai banyak anggota, namun ternyata hal itu juga belum cukup untuk menarik Investor. Pada akhirnya pendiri Jux memutuskan untuk menutup layanan ini.
Sebenarnya sangat disayangkan Jux tutup, karena fiturnya yang asik untuk membuat sebuah website ‘portfolio’. Namun apa hendak dikata, Jux tutup. Untuk saat ini gue kembali menggunakan Tumblr sebagai main website gue. Mungkin gue akan menghosting sendiri, entahlah. Belum ada ide untu ngedesain web.
Well, at least, thaks Jux for everything. Sayonara 🙂

Berdayakan Mention, Hindari Tag

Beberapa minggu ini gue mencoba membantu teman gue yang lupa password Facebooknya. Dan dikarenakan doski juga lupa password email yang digunakan untuk login facebook, walhasil gue melakukan reset password. Beberapa proses gue lewati hingga ketemu dengan final confirmation dimana gue harus menebak temannya teman gue berdasarkan foto. matilah gue.
Namun ada satu hal yang cukup menyita perhatian gue. Dimana dari foto-foto tersebut, menurut analisa gue, ada beberapa foto ‘hasil tag’. Sebagaimana udah menjadi kebiasaan warga facebook, banyak yang meng-tag foto ke pengguna lainnya, baik orang yang dikenal maupun tidak dikenal. Ini ternyata bisa menyulitkan kita juga. 

Gue mencoba membayangkan, kalo gue harus menebak foto yang ternyata gue ga kenal sama sekali siapakah orang tersebut (iya kalo foto orang, bagaimana kalo tag-an foto jualan?), mau jawab apa??
Disinilah mungkin diperlukan ‘etika’ dalam dunia maya. Walaupun gue ga mengetahui algoritma facebook (dalam hal tebak-menebak foto), tapi ada baiknya kalo kita mulai berpikir bijak dalam hal tag foto. Jika orang yang kita ingin  ‘tag foto’ memang orang yang kita kenal (dekat) mungkin tidak jadi masalah, namun jika anda ingin ‘memamerkan’ foto anda ke orang lain, gunakanlah Mention. Cukup mention nama-nama orang yang ingin kita ‘share foto’ di kolom komentar, sudah merupakan langkah yang cukup bijak.

Be socially, be responsible 🙂