Beberapa waktu yang lalu, gue menyempatkan diri menjelajah ke purwakarta. Sebenarnya lebih tepat dibiang sekedar mampir sih, karena cuman beberapa jam saja. Ceritanya mau get lost gitu lah, hehehe. Kenapa gue pilih Purwakarta? karena setelah gue selidiki kesana tidak membutuhkan uang yang banyak dan tidak terlalu jauh dari Jakarta sehingga gue ga perlu nginap.
Gue pergi kesana menggunakan kereta lokal Jakarta – purwakarta. Tarifnya murah, cuman 6000, dan perjalanan kesana memakan waktu 3 jam. Cukup lama karena Kerera lokal ini mulai dari cikampek hingga purwakarta selalu berhenti di setiap stasiun, dan juga terkadang disusul oleh kereta lain. Yah, namanya juga kereta lokal kelas ekonomi.
Sesampai di stasiun purwakata, gue menemukan tumpukan gerbong KRL yang sudah tidak terpakai lagi. Gerbong kereta ini dulunya digunakan sebagai KRL kelas ekonomi. Gue jadi kebayang waktu masih ada KRL ekonomi, dimana bisa naik tanpa karcis, gelantungan di pinggir jalan, melihat orang naik ke atap kereta, sebuah kenangan yang sempat terlupakan.
Setelah keluar dari stasiun gue memutuskan untuk makan siang, dikarenakan tuntutan cacing-cacing kremi di perut yang terus berdemo. Tidak jauh dari stasiun ada sebuah warteg. Gue mengisi perut dulu sebelum menjelajah.
Ternyata harga warteg di Purwakarta dan Jakarta sama saja, atau mungkin kebetulan dapat warteg yang agak mahal? entah lah. Di warteg itu juga ada 3 orag cewe yang ingin naik gunung. Gue juga baru tahu kalau di daerah Purwakarta ternyata banyak gunung yang bisa djelajahi.
Setelah kenyang terbitlah bodoh alias gue bingung mau kemana. Gue akhirnya memutuskan menjelajah kemana kaki sanggup melangkah. Suasana disana cukup adem dan asri, serta juga tidak terlalu ramai, apa karena gue kesana ketika waktu libur nasional sehingga tidak ramai?.
Gue menjelajah sepanjang jalan dimana banyak toko-toko elektronik. Sepertinya yang gue lalui salah satu pusat kota. Suasananya asik, sama seperti kota-kota di daerah yang pernah gue jelajahi semacam Sidikalang atau yogyakarta. Tidak terlalu ramai, namun tidak sepi juga.
Gue terus melangkah menjelajahi jalan jendral sudirman hingga ketemu Giant Extra. Mampir bentar numpang ngadem, kemudian gue memutuskan untuk ngopi sebentar di warung kopi dekat Giant. Lumayan, ngopi sambil ngaso.
Setelah puas istirahat, gue pun melanjutkan perjalanan mencari jalan ke stasiun Purwakarta, karena kereta ke Jakarta berangkat jam 4 sore dan itu kereta terakhir. Selama gue berjalan keliling kecil ini, gue mengagumi kota Purwakarta ini. Kota ini sepertinya dikelilingi oleh gunung, karena gue menemukan pemandangan pegunungan (atau mungkin perbukitan?).
Setelah sampai di stasiun ternyata tidak boleh langsung masuk ke peron. Para penumpang harus menunggu hingga kereta siap berangkat. Ruang tunggunya tidak terlalu besar, sehingga beberapa orang menunggu di luar stasiun. Kereta pun berangkat menuju Jakarta, dan lagi-lagi, karena ini merupakan kereta ekonomi, beberapa kali harus menunggu disusul kereta lainnya. nasib kereta lokal emang ga pernah berubah :D.
Meskipun perjalanan gue ke Purwkarta singkat, namun bisa membuat gue terkesan, dan gue akan balik lagi kesini, dan akan menjelajah bagian kota ini lagi.
dimana lokasi tempat ini?