Berawal dari postingan lelang album AKB48 – 1830m di sebuah forum, akhirnya gue memutuskan untuk membeli album ke 4 AKB48 ini. Album yang terdiri dari 2 CD sebenarnya udah gue incer di ebay dan ketika ada yang jual di Indonesia, ya langsung sikat aja, lumayan nambah koleksi lagu di MediaMonkey.
Album ini memang bukan album baru, bisa dibilang sudah mulai masuk kategori album lawas, karena dikeluarkan tahun 2012. Namun karena ditawarkan harga murah dan gue juga lagi mencari lagu-lagu AKB48, ya sudah, membuat gue khilaf membeli album ini.
CD AKB48 – 1830m yang gue dapat merupakan versi Theater (setelah gue googling) dan hanya terdiri dari bonus 10 sampul CD yang menampilkan foto senbatsu (senbatsu album sepertinya) yang bisa digunakan untuk ganti cover album ini jika kamu bosan.
Gue tidak mendapatkan RAW photo member 48 family, dan ketika gue googling video orang lain tentang unboxing CD ini, sepertinya bonus foto member berada di luar kemasan CD. Ga gw permasalahin sih, karna emang ga niat ngincer foto juga.
Setelah puas melihat-lihat kemasan dan isi kemasan CD, waktunya untuk ripping!. 30 Lagu ini menjadi 34 file musik FLAC yang menghabiskan 1 giga media penyimpanan gue, hehehe. Ada sedikit masalah di fitur auto-tag ID file, dimana CD 1 gagal di deteksi oleh MediaMonkey, sedangkan CD 2 bisa. Mungkin servernya sedang lelah, sehingga gue memutuskan untuk memperbaharui metadata file lagu dengan manual.
Dari total 30 lagu ini gue hanya kenal beberapa, seperti First Rabbit, Give Me Five, Sakura no Hanabira, Flying Get, Kaze wa Fuiteiru dan Ue kara Mariko. Maklum, ga kenal-kenal banget sama dedeklucuk ini, lebih agak kenal dedeklucuk versi lokal sini, hehehe.
Gue ga bisa memberikan review lagu satu-persatu, karena ada banyak lagu dan bingung juga mau review satu-persatu :p. Namun secara keseluruhan gue suka sama album ini, ada beberapa lagu favorit gue dan kualitas rekamannya bagus. Itu aja yang gue bisa review, hehehe.
Salah satu yang gue suka dari lagu AKB48 ini adalah lagu mereka terdiri dari banyak ragam instrumen yang membuat lagu mereka terasa begitu kaya instrumen. Membuat kuping ini tidak bosan dengar lagu-lagu mereka padahal mah apa yang mereka ucapkan juga ga gue mengerti 😀