Berpetualang di Kuala Lumpur: Pre-departure

Kalau rejeki pasti ga kemana-mana. Itulah hal yang terjadi dengan gue. Sudah lama ingin ngeblog tentang jalan-jalan, eh dapet rejeki jalan-jalan ke luar negeri, tepatnya ke Kuala Lumpur. Petualangan gue disana selama 3 hari dan akan gue tulis di blog ini, bakal ada banyak postingan, hehehe.

Petualangan ini gue mulai dari sebelum keberangkatan di mulai. Pesawat yang bakal gue tumpangi terbang jam 6 pagi dan minimal gue harus siap di bandara minimal jam 4. Gue pun memutuskan untuk menginap saja di bandara.

Gue sampai di bandara Soeta terminal 2 sekitar jam 10an malam. Bandara penuh dengan orang (yaiyalah kalo sepi itu kuburan). Lebih tepatnya ramai dengan orang yang ingin pergi umroh dan para pengantarnya. Rieuh dah. Gue mencari-cari tempat untuk rebahan dan untungnya dapet.

Cukup unik melihat para pengantar orang yang ingin umroh ini, seperti layaknya wisata. Ada yang bawa termos air sampe rice cooker. Mungkin sambil nunggu, mereka makan-makan di bandara.

Terminal 2 baru lumayan sepi sekitar jam 11.30 malam. Para orang yang pergi umroh sudah banyak yang berangkat. Pengantarnya juga sudah pada pulang. Kondisi sudah sepi, dan kursi-kursi sudah mulai kosong. Gue segera mengincar satu deretan kursi panjang dan rebahan. Ada banyak orang yang sama kayak gue, menginap di bandara. Mulai dari orang lokal hingga orang interkolak a.k.a orang asing.

Gue lumayan bisa tidur walaupun sering bangun karena suara pengumuman. Tidur ayam istilahnya walaupun sebenarnya lebih tepatnya tidur sapi. Saat seperti gue malah kangen dedeklucuk. Damn you my brain.

Sekitar jam 3 pagi Terminal 2 mulai tampak rame lagi. Gue terbangun karena mendengar suara-suara di samping gue dan gue mencium aroma wangi (tenang ini bukan cerita horror). Pasti di samping gue ada beberapa cewe. Dan ternyata benar.

Ada rombongan cewe duduk di samping kursi gue. Gue mencoba mengintip siapa mereka. Ada 4 cewe muda dan 1 ibu2. Salah satu dari cewe muda tersebut ada yang caem loh. Mirip Melody JKT48. Cakep, mungil dan lucuk. Serius. Dan ternyata ada beberapa lagi yang datang ke tempat rombongan cewe mirip Melody ini. Karena yang datang ada beberapa ibu-ibu, gue terpaksa mengalah. Setelah sempat menguasai 1 deretan kursi, kini gue hanya menguasai 2 dua kursi. The Power of Ibu-ibu memang dahsyat.

Gue tidur duduk sambil mengintip ke depan sambil menunggu waktu boarding. Bisa multitasking juga gue. Pengen kenalan takut disangka om-om genit. Pengen pindah kursi udah banyak yang penuh. Serba salah. Cobaan memang selalu ada.

Akhirnya jam menunjukan jam setengah 5 dan gue beserta rombongan gue (gue bergi bersepuluh) mulai masuk untuk check-in boarding. Saat di bagian imigrasi, gue agak takut. Takut dikira kembarannya Brat Pitt dan dimintai tandatangan.

Pemeriksaan barang dan diri merupakan bagian yang lumayan ribet. Beberapa kali gue harus scan ulang karena gue mengantongi uang recehan dan kaleng permen. Gue juga harus mencopot ikat pinggang di gate pemeriksaan terakhir. Untung celana gue ga kedodoran.

Setelah nunggu beberapa saat gue pun masuk ke dalam pesawat dan bertemu pramugari yang elok2. Namun tetep, tidak lucuk. Setelah pesawat penuh, supir pesawat alias pilot pun mulai memanasin mesin dan tak lama kemudian pesawat mulai jalan dan terbang.

I’m coming KL…

One thought to “Berpetualang di Kuala Lumpur: Pre-departure”

Leave a Reply